FIQIH bab 4 tenangnya dekat dengan allah swt

BAB 4 TENANGNYA DEKAT ALLAH SWT



Tema : Tenangnya Dekat Dengan Allah Swt


Gambar terkait

A. Pengertian dan Dalil Dzikir serta Do`a
Dzikir berasal dari bahasa Arab dzakara ذَكَرَ) yang berarti mengingat atau menyebut. Menurut istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan cara menyebut sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya seperti tahmid, tahlil dan tasbih.
Allah memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir seperti disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut yang artinya :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ  (البقرة : 152)
“… ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)” (QS. Al Baqarah: 152)
(41). يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا الَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
وَعَنْ أَبي مُوسَى الأشعريِّ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ، قَالَ :
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لا يَذْكُرُهُ، مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ .
Artinya : “Perumpamaan orang yang menyebut (nama) Tuhannya dengan orang yang tidak menyebut (nama)-Nya, laksana orang hidup dengan orang yang mati”. (HR. Bukhari)
Sedangkan do`a berasal dari bahasa Arab دَعَا يَدْعُو دُعَاءً yang berarti panggilan atau seruan. Menurut istilah, do`a adalah permohonan sesuatu yang disampaikan manusia sebagai makhluk kepada Allah SWT sebagai Sang Pencipta, baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akherat.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ 
Artinya : “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. al-Mukmin : 60)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. al-Baqarah : 186)

A.    Tata Cara Dzikir Dan Berdoa
Mengucap zikir pada dasarnya tidak dibatasi jumlah bilangannya. Akan tetapi seyoganya dilakukan di tempat-tempat yang suci dilandasi dengan niat yang ikhlas, di samping sikap kusyu dan tawaduk, allah Swt berfirman
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
 Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
Tata cara berzikir, antara lain:
a.       Zikir hendaknya dilakukan dengan sikap tadarru’ (merasa dirinya hina di hadapan Allah Swt). Dengan demikian orang berzikir harus memperlihatkan sikap tawadu’ kepada-Nya.
b.      zikir dilakukan dengan rasa takut kepada Allah Swt. Takut kepada keagungan dan kemuliaan Allah Swt.
c.       Zikir dilakukan dengan suara yang lembut, pelan dan kusyuk.
Cara berzikir ada tiga macam yaitu:
1.    Dzikir melalui lisan, yaitu menyebut nama Allah misalnya dengan mengucapkan Subhaanallah, Alhamdulillah, Allaahu Akbar, Laa ilaaha illallaah, Astaghfirullaah dan lain-lain .
2.    Dzikir melalui hati , yaitu memiliki keyakinan yang kuat yang benar tentang adanya Allah, hati selalu mengingat Allah, sehingga suasana batin menjadi tenang, karena hati juga selalu mengucap Allah.
3.    Dzikir melalui anggota badan, yaitu selalu membaca Al Qur an, menegakkan sholat, orang yang meng istiqomahkan baca Al Qur an maka hatinya temang dan segala penyakit jiwanya hilang. 

Doa yang belum terkabulkan
Dalam melaksanakan doa, ada beberapa sebab mengapa doa seseorang atau belum dikabulkan, yaitu:
a.       Ditunda untuk lain waktu
b.      Ditangguhkan pengabulannya diakhirat ataudikabulkan dalam bentuk lain
c.       Jika dikabulkan, akan berakibat tidak baik bagi pemohon

Waktu-waktu yang utama untuk berdoa, ialah:
1.   Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar.
2.   Pada waktu wukuf di 'Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
3.   Ketika turun hujan.
4.   Sebelum dan sesudah shalat Fardhu.
5.   Di antara adzan dan iqamat.
6.   Ketika I'tidal yang akhir dalam shalat.
7.   Ketika sujud dalam shalat.
8.   Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
9.   Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur.
   10. Sepanjang hari Jumat, karena mengharap berjumpa dengan saat ijabah                                                                                                                        (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumat, terutama antara dua khutbah jum`at.
11.  Pada saat kritis atau genting
12.  Padasaat teraniaya.
13.  Pada waktu minum air zam-zam.

Tempat-tempat yang baik untuk berdoa
1. Dikala melihat ka'bah.
2. Dikala melihat masjid Rasulullah Saw.
3. Di tempat dan dikala melakukan thawaf.
4. Disisi Multazam. Di dalam Ka'bah.
5. Disisi sumur Zamzam.
6. Di belakang makam Ibrahim.
7. Di atas bukit Shafa dan Marwah.
8. Di 'Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi Jamarat yang tiga.
 Adab Berdoa
1. Berdoa dengan perut yang diisi dengan yang halal.
2. Menghadap kiblat.
3. Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam
Dan sehabis dhalat fardu.
4.  Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu.
5.  Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat.
6. Harus ada sikap tawadhu’ (rendah hati) dan rasa takut serta tidak mengeraskan suara. Firman Allah :
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Artinya : “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Q.S. Al-A’raf : 205)
7. Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras
Firman Allah :
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
Artinya : “Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (Q.S. al-Isra` : 110)
8. Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahmi.
B.     Manfaat zikir dan doa
Manfaat zikir :
a.       dapat mententramkan hati
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Qs. Ar-Rad 13:28)
b.      Dapat menimbulkan kesabaran
c.       Menambahkan pahala dan menambahkan rasa kasih sayang kepada sesama
d.      Menimbulkan sifat berhati-hati
Berdoa setetah shalat fardhu banyak manfaat yang akan diperoleh, diantaranya:
a.       akan terhindar dari sifat sombong dan congkak;
b.      akan terhindar dari sifat gampang putus asa;
c.       hati dan pikiran kita akan tenang dan tenteram;
d.      akan memberi motivasi atau dorongan yang kuat dalam menjalani kehidupan ini;
e.       di manapun kita berada dan kemanapun kita pergi selalu dalam lindungan dan
  pengawasan Allah SWT;
kita akan merasa semakin dekat dengan Allah, dan begitu juga sebaliknya.
a.       diakhirat kelak, kita akan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu surga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QH bab 3 kuteguhkan imanku dengan ibadah